Selasa, 17 Mei 2011


Perpustakaan Nasional Republik Indonesia 
Katalog Dalam Terbitan: KDT
Petunjuk Teknis
Penilaian Sosiologi SMA/MA
ISBN : 978-979-1228-46-6
Judul Buku: Petunjuk Teknis
Penilaian Sosiologi SMA/MA
Penulis: Drs. Mudjahid Halimi
Editor: Dra. Arniati PH, M.Ps.

Penerbit:
PUSPENDIK
Jakarta, 2010


Kata Pengantar


        Penilaian merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan untuk mengetahui perkembangan dan tingkat pencapaian hasil pembelajaran. Pelaksanaan penilaian di tingkat sekolah sampai saat ini masih menemui banyak kendala, terutama dalam menentukan teknik penilaian yang tepat dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi yang dituntut dalam kurikulum. Beragam teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar.
        Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) sebagai lembaga yang memiliki misi mengembangkan dan menyelenggarakan sistem penilaian pendidikan, terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan penilaian. Petunjuk Teknis (Juknis) Penilaian Mata Pelajaran ini disusun untuk melengkapi buku Panduan Penilaian Kelas. Melalui juknis ini, guru diharapkan dapat melakukan penilaian sesuai dengan bentuk penilaian yang dipilih.

 Jakarta, Juni 2010
 Kepala Pusat Penilaian Pendidikan
 Balitbang Kemendiknas















Daftar Isi


KATA PENGANTAR ............................................................................           i
DAFTAR ISI...........................................................................................          ii
I.       PENDAHULUAN  ........................................................................          1
II.      PENILAIAN TERTULIS  ..............................................................          3
III.     PENILAIAN  KINERJA  ...............................................................        17
IV.     PENILAIAN  PRODUK ................................................................        17
V.      PENILAIAN  PROJEK .................................................................        18
VI.     PENILAIAN  SIKAP .....................................................................        20
VII.    PENILAIAN  PORTOFOLIO .......................................................        24
VIII.   PEDOMAN PENILAIAN ..............................................................        26
IX.     PENUTUP ....................................................................................        30
DAFTAR   PUSTAKA ...........................................................................        31







I.  Pendahuluan


A.  Latar Belakang
Masyarakat dunia dalam berbagai aspeknya senantiasa berubah maju. Perubahan tersebut harus kita sikapi dengan melakukan penyempurnaan kurikulum agar menghasilkan outcomes (lulusan) yang memiliki kompetensi dalam persaingan global dewasa ini. Kurikulum hasil penyempurnaan harus mampu menjawab tantangan yang berkembang dan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Oleh sebab itu, pergeseran dan perubahan dari Kurikulum lama ke Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2006 merupakan inovasi atau pembaruan yang bukan hanya berupa penyempurnaan substansi materi dan format kurikulum, melainkan juga sebagai pembaruan paradigma proses pembelajaran dari input oriented menjadi outcome oriented (orientasi masukan ke orientasi hasil). Cara pandang model lama yang mengutamakan materi apa yang diajarkan harus digantikan dengan pola baru yang mementingkan hasil  atau kompetensi  apa yang harus dikuasai siswa.
Kurikulum berbasis kompetensi yang pelaksanaannya di tingkat sekolah menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) perlu menggunakan pendekatan penilaian yang terpadu untuk menunjukkan hasil (outcomes) pendidikan secara komprehensif.
Beberapa pokok pikiran yang melatarbelakangi perlunya pendekatan baru dalam penilaian pembelajaran Sosiologi adalah:
1.   Sumber belajar siswa sangat beragam (multi-resources)
2.   Metode dan proses  belajar-mengajar sangat beragam (multi-methodes)
3.   Hasil belajar sangat kompleks (multi-complexes) karena menyangkut banyak aspek kompetensi pribadi siswa.

Paradigma baru pendidikan yang berorientasi hasil (outcomes) memerlukan sistem penilaian dengan teknik dan pendekatan yang sesuai dengan kriteria yang menjadi acuannya agar ketuntasan proses belajar-mengajar dapat diukur dan dinilai secara valid dan reliable.
Menyadari bahwa esensi kegiatan dari pendidikan tidak lain adalah proses belajar-mengajar di kelas, maka sistem penilaian pun harus berbasis kelas dengan beberapa  prinsip:
1.   Penilaian menggunakan acuan kriteria
2.   Materi penilaian bersifat otentik yang memilki konteks dengan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari para siswa
3.   Penyelenggaraan penilaian berkelanjutan (continous progress) dan meliputi tes formatif (menilai proses) dan tes sumatif (menilai hasil).
4.   Penilaian merupakan kegiatan integral dalam proses belajar-mengajar di kelas
5.   Fungsi penilaian untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi dalam rangka meningkatkan efektivitas proses dan hasil pembelajaran
6.   Aspek yang dinilai bersifat menyeluruh (kognitif, afektif, dan psikomotorik)
7.   Teknik penilaian menggunakan berbagai metode, ukuran, dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik proses belajar-mengajar.

B.  Bentuk Tes
Bentuk penilaian yang dapat digunakan guru dalam penilaian kelas mata pelajaran Sosiologi adalah:
·         Penilaian Tertulis
·         Penilaian Kinerja : Penilaian Produk dan Penilaian Projek
·         Penilaian Sikap
·         Penilaian Portofolio

Penilaian dalam berbagai bentuk tersebut menggunakan pedoman dan hasilnya dicatat. Hasil penilaian secara kuantitatif (angka) dan kualitatif dapat digunakan guru untuk mengetahui peta perkembangan pembelajaran Sosiologi per siswa.



II.  Penilaian Tertulis


A.  Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis (paper and pencil test). Tes tertulis merupakan kumpulan soal-soal yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal, peserta didik tidak selalu harus merespon dalam bentuk jawaban, tetapi juga dapat dilakukan dalam bentuk lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan sejenisnya.
Soal untuk tes tertulis dapat berbentuk: (1) Pilihan Ganda, Benar Salah, Menjodohkan, Isian, Jawaban Singkat, dan Uraian.

B.  Contoh
Berikut ini contoh dan kriteria soal tes tertulis untuk pembelajaran Sosiologi di SMA/MA, yakni pilihan ganda dengan lima option dan bentuk uraian. Contoh soal bentuk benar-salah, menjodohkan, dan isian atau jawaban singkat tidak disajikan, karena kurang tepat bagi siswa SMA/MA yang dituntut untuk berpikir analitis.
1.   Soal Pilihan Ganda (Objektif)
Soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban (option) yang  telah disediakan oleh guru. Bentuk ini sangat produktif untuk penilaian akhir semester atau akhir tahun yang menanyakan dan menagih banyak kompetensi mata pelajaran Sosiologi.
Bentuk soal pilihan ganda mempunyai sejumlah keunggulan dan keterbatasan. Guru harus mampu menyusun soal pilihan ganda sesuai kriteria penulisan dan prosedur yang sistematis. Sebelum menulis soalnya, guru harus membuat pemetaan dalam bentuk kisi-kisi, kemudian menulis naskah soal yang meliputi stem (pokok soal) dan option (lima alternatif jawaban: empat distracters (pengecoh), dan satu kunci jawaban)
Bentuk soal pilihan ganda sangat popular, produktif, dan banyak digunakan. Para penulis soal perlu memahami betul kriteria penulisannya agar dapat menyusun soal pilihan ganda yang valid dan reliable. Kriteria penulisannya meliputi:
a.   Kriteria materi soal pilihan ganda
b.   Kriteria Konstruksi soal pilihan ganda
c.   Kriteria Bahasa dalam soal pilihan ganda

Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan kriteria/kaidah penulisan soal pilihan ganda disertai contoh-contohnya.

Kriteria Materi Soal Pilihan Ganda

1.   Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator.
      Contoh:
      Disajikan contoh cara berpikir ilmiah, siswa dapat mengidentifikasi bentuk/sikap berpikir ilmiah tersebut.

      Contoh Soal
      Dalam memahami dan mengkaji gejala sosial di masyarakat, seorang sosiolog berpikir berdasarkan fakta yang diamati, bukan khayalan tanpa bukti konkret. Cara berpikir ilmiah tersebut dinamakan ….
a.   kritis
b.   analitis
c.   teoritis
d.   non-etis
e.   empiris
      kunci : e


2.   Pengecoh harus berfungsi. Artinya semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang terkandung dalam pokok soal, penulisannya harus setara dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.

      Contoh Soal
      Ketika tes atau ulangan sedang berlangsung, hubungan sosial antara peserta/ siswa diwarnai persaingan untuk mendapatkan nilai terbaik dan tidak terjadi kerjasama (saling membantu).
      Interaksi sosial dalam suasana persaingan tersebut bersifat ….
a.   asositif
b.   disosiatif
c.   kooperatif
d.   akomodatif
e.   komunikatif
kunci : b

3.   Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar. Artinya satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban. Jika terdapat beberapa pilihan jawaban yang benar, maka kunci jawabannya adalah pilihan jawaban yang paling benar.

      Contoh Soal
      Tata tertib berlalu lintas dibuat secara tertulis oleh negara. Tampaknya semakin banyak masyarakat mematuhi aturan lalu lintas, bahkan apabila terbukti melanggar, masyarakat bersedia menerima sanksi yang diberikan oleh aparat/ petugas yang berwenang. Aturan berlalu  lintas  tersebut  tergolong  jenis norma ….
a.   cara/usage
b.   kebiasaan/folkways
c.   adat-istiadat/custom
d.   tata kelakuan/mores
e.   hukum/laws
kunci : e
4.   Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya kemampuan/ materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis dan hanya mengandung satu persoalan untuk setiap nomor. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga mudah dimengerti siswa. Apabila tanpa harus melihat dahulu pilihan jawaban, siswa sudah dapat mengerti pertanyaan/ maksud pokok soal, maka dapat disimpulkan bahwa pokok soal tersebut sudah jelas.

      Contoh Soal
      Setiap individu mengalami proses sosialisasi sejak lahir, yakni diajari oleh orang tua dan masyarakatnya tentang nilai, norma, maupun peranan sosial agar menjadi manusia berperilaku baik. Tujuan dari proses sosialisasi tersebut adalah….
a.   mempelajari cara hidup yang sehat
b.   memberikan pelatihan dan pendidikan
c.   mengembangkan kebudayaan sendiri
d.   membentuk kepribadian yang ideal
e.   membangun masyarakat yang aman
kunci : d

5.   Rumusan pokok soal & pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan tersebut dihilangkan saja.

      Contoh Soal
      Setiap hari belajar, guru piket sekolah menahan dan memberi sanksi edukatif kepada siswa yang terlambat masuk sekolah agar tidak terjadi pelanggaran disiplin dan tata tertib siswa.
      Upaya guru tersebut merupakan pengendalian sosial yang bertujuan untuk ….
a.   memberikan hukuman kepada siswa tertentu
b.   menghukum siswa yang terlambat masuk sekolah
c.   menciptakan keteraturan sosial di sekolah
d.   mendorong siswa untuk belajar keras
e.   mendidik siswa menjadi sadar hukum
kunci : c

6.   Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, frase, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.

      Contoh Soal
      Masyarakat Indonesia mulai memberikan anggaran lebih besar untuk sektor pendidikan dalam memajukan kualitas sumber daya manusia.  
      Kegiatan tersebut sejalan dengan salah satu syarat modernisasi menuju masyarakat modern, yakni ….
a.   sistem administrasi yang baik
b.   tingkat organisasi yang tinggi
c.   iklim sosial masyarakat yang mendukung
d.   masyarakat memiliki cara berpikir ilmiah
e.   sentralisasi wewenang perencanaan masyarakat
kunci : d


7.   Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Penggunaan kata negatif ganda dapat mempersulit siswa dalam memahami maksud soal, oleh karena itu perlu dihindari.

      Contoh Soal
      Berikut ini termasuk bentuk proses akomodasi sosial untuk penyelesaian konflik di masyarakat,   kecuali ….
a.   mediasi
b.   arbitrasi
c.   interaksi
d.   toleransi
e.   konversi
kunci : c
      atau
      Berikut ini  yang bukan termasuk bentuk proses akomodasi sosial untuk penyelesaian konflik di masyarakat adalah ….
a.   mediasi
b.   arbitrasi
c.   interaksi
d.   toleransi
e.   konversi
kunci : c

8.   Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.
      Contoh: LIHAT nomor 2 di atas.

9.   Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini perlu diperhatikan karena adanya kecenderungan siswa untuk memilih jawaban yang paling panjang, karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban.
     
Contoh Soal
      Beberapa kelompok masyarakat masih berperilaku primordial, yakni suka memilih kawan, tetangga, dan menantu yang sesuku, dan  kurang nyaman jika harus berteman dengan dari suku lain.
      Perilaku primordial sukuisme tersebut dilatarbelakangi oleh adanya….
a.   fanatisme
b.   radikalisme
c.   hedonisme
d.   etnosentrisme
e.   individualisme
kunci : d
     
10.  Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan,”Semua pilihan jawaban di atas salah”, atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”. Artinya dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka dari segi materi pilihan jawaban berkurang satu, karena pernyataan itu hanya merujuk kepada materi dari jawaban sebelumnya.
      Contoh Soal
      Hubungan antara kelompok umat beragama berbeda tidak selalu harmonis, karena kadang-kadang terjadi konflik. Masing-masing kelompok  merasa paling benar dan tidak jarang menolak pendapat dari kelompok lainnya.
      Sikap fanatisme tersebut disebabkan oleh….
a.   pengetahuan agama yang sempit
b.   kepercayaan agama yang kuat
c.   pengalaman keagamaan yang unik
d.   simbol keagamaan yang berbeda
e.   praktik keagamaan yang benar
kunci : a
11.  Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, dan pilihan jawaban berbentuk angka yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Pengurutan angka dilakukan dari nilai angka paling kecil ke nilai angka paling besar atau sebaliknya. Pengurutan waktu berdasarkan kronologis waktunya. Pengurutan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan siswa melihat dan memahami pilihan jawaban.
      Contoh Soal
      Beberapa contoh perubahan sosial :
1.  Secara bertahap anak kecil tumbuh menjadi besar/dewasa dari waktu ke waktu
2.  Setelah proklamasi, dalam tempo singkat Indonesia menjadi negara yang merdeka
3.  Setelah belajar di SD, anak-anak mempunyai kemampuan baca tulis dan berhitung
4.  Reformasi politik negara mengakibatkan perubahan di berbagai bidang kehidupan

      Yang tergolong perubahan evolusi adalah….
a.   1 dan 2                                                      
b.   1 dan 3
c.   2 dan 3                                                      
d.   2 dan 4
e.   3 dan 4
kunci : b

12.  Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh siswa. Apabila soal tersebut tetap bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, grafik atau tabel tersebut tidak berfungsi.
     

Contoh Soal
      Amati gambar stuktur sosial berikut!
Keterangan:
= Perpindahan kelas atau
         Strata Sosial
 

      Sistem stratifikasi pada gambar di atas bersifat terbuka, karena memungkinkan terjadinya proses sosial ….
a.   interaksi sosial
b.   integrasi sosial
c.   konsolidasi sosial
d.   interseksi sosial
e.   mobilitas sosial
kunci : e

13.  Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan siswa yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab dengan benar soal berikutnya.


Kriteria Bahasa dalam Soal Pilihan Ganda

14.  Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
      Contoh Soal
Keterangan:
Dua kelompok sosial hidup
berdampingan
 
      Dalam sebuah komunitas terdapat stuktur sosial sebagai berikut:






      Hubungan sosial antara kedua kelompok tersebut mengandung kemungkinan terjadinya konflik yang keras karena stuktur sosialnya berbentuk ….
a.   interseksi
b.   konsolidasi
c.   integrasi
d.   horizontal
e.   vertikal
kunci : b

15.  Menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah dimengerti.
      Contoh Soal
      Untuk memperoleh data penelitian dari responden, tim peneliti menyusun pertanyaan tertulis, kemudian digandakan dan disebarkan kepada para siswa. Setelah diisi dan dijawab oleh siswa responden, peneliti menarik kembali.
      Sistem pengumpulan data tersebut dinamakan ….
a.   observasi non-partisipasi
b.   observasi partisipasi
c.   dokumentasi data
d.   wawancara mendalam
e.   teknik kuesioner
kunci : e
16.  Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
     
      Contoh Soal
      Budaya gotong royong dan kerja bakti tanpa upah di masyarakat Indonesia semakin berkurang. Memudarnya budaya tersebut perlu disikapi dengan menunjukkan empati sosial, yaitu….
a.   menerima kebiasaan masyarakat lain/luar
b.   mengembangkan tradisi budaya baru dari luar
c.   mengganti nilai budaya lama dengan yang baru
d.   merasa prihatin atas memudarnya jati diri bangsa
e.   mengikuti cara hidup yang menguntungkan diri sendiri
kunci : d

17.  Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata tersebut pada pokok soal.

      Contoh Soal
      Dalam mengkaji kesadaran beribadah sesuai ajaran agama, seorang siswa peneliti mengumpulkan data dengan mengedarkan angket kepada 20 siswa Muslim, 10 siswa Kristen, dan 5 siswa Hindu. Jumlah sampel tersebut diambil dari populasi secara berimbang.
      Cara pengambilan sampel tersebut dinamakan  teknik  ….
a.   random dan proporsi                                  
b.   proporsi dan kelompok
c.   kelompok dan wilayah                                 
d.   wilayah dan tingkat-kelas
e.   tingkat-kelas dan random
kunci : b


2.   Bentuk Benar-Salah, Menjodohkan, dan Bentuk Isian atau Jawaban Singkat.
Bentuk ini cenderung hanya dapat mengukur tingkat kompetensi yang rendah sehingga kurang dianjurkan untuk menilai kompetensi pembelajaran Sosiologi siswa SMA yang menuntut kompetensi berpikir analitis.
    
3.   Bentuk Soal Uraian
Soal yang menuntut siswa untuk mengorganisasikan pendapat dan gagasan yang telah dipelajari dengan mengekspresikan dalam bentuk jawaban terurai secara tertulis.
Soal Uraian mempunyai keunggulan dan keterbatasan tertentu. Karena tidak dapat menanyakan banyak materi kompetensi, maka bentuk soal ini sangat dianjurkan (sesuai) untuk penilaian Ulangan Harian/Blok yang hanya menagih beberapa indikator pembelajaran, artinya bahwa materi kompetensi yang diukur hanya sedikit jumlahnya.
Sebelum menyusun soal Uraian, guru harus memetakan materi kompetensi yang akan diukur dalam bentuk kisi-kisi. Kaidah penulisan soal Uraian dan contohnya sebagai berikut.

Kriteria Materi Soal Uraian

1.  Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntunan indikator.
2.   Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas.
3.   Isi materi sesuai dengan petunjuk pengukuran.
4.  Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang jenis sekolah, atau tingkat kelas.


Kriteria Konstruksi Soal Uraian

5.   Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah. Jangan menggunakan kata tanya yang tidak menuntut jawaban uraian, misalnya: siapa, di mana, kapan; demikian juga kata-kata tanya yang hanya menuntut jawaban ya atau tidak.
6.   Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. 
7.   Buatlah pedoman penskoran segera setelah soalnya ditulis dengan cara menguraikan komponen yang akan dinilai atau kriteria penskorannya, besarnya skor bagi setiap komponen, serta rentangan skor yang dapat diperoleh untuk soal yang bersangkutan.
8.   Hal-hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya, harus disajikan dengan jelas dan terbaca sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda.

Kriteria Bahasa dalam Soal Uraian

9.   Rumusan kalimat soal harus komunikatif, yaitu menggunakan bahasa yang sederhana dan menggunakan kata-kata yang sudah dikenal siswa.
10.  Butir soal menggunakan bahasa yang baik dan benar.
11.  Rumusan soal tidak mengandung kata-kata/kalimat yang dapat menimbulkan penafsiran ganda atau salah penafsiran.
12.  Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
13.  Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang menyinggung perasaan.

     

Contoh Soal Uraian
Indikator  :  Siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan 4 (empat) bentuk proses interaksi sosial serta memberikan satu contohnya masing-masing.

      Contoh Soal
      Sebutkan dan jelaskan empat bentuk proses interaksi sosial dalam masyarakat dan untuk masing-masing bentuk berilah satu contoh!

      Kunci Jawaban:
1.   Jawaban benar diberi skor dengan bobot 1 untuk setiap kata/kelompok kata kunci
2.   Kunci jawaban dan skor untuk satu soal contoh tersebut adalah:

Kunci Jawaban
Skor
Bentuk interaksi sosial

1.   Kerjasama ----------------------------------------------------------------------------------
1
      Dua pihak saling membantu mencapai tujuan bersama ------------------
1
      Contoh: Patungan membangun usaha bersama ----------------------------
1
2.   Konflik----------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- k---------------------------------------------------------------------------------------------------
1
      Dua pihak saling menganggu dan saling menjatuhkan -------------------
1
      Contoh: perang, tawuran --------------------------------------------------------------
1
3.   Kompetisi/persaingan sehat --------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- k---------------------------------------------------------------------------------------------------
1
      Dua pihak saling berebut menjadi juara secara sportif -------------------
1
      Contoh: pertandingan olahraga yang bermain dengan jujur ------------
1
4.   Akomodasi --------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------------------------- k---------------------------------------------------------------------------------------------------
1
      Dua pihak saling menyesuaikan sehingga tidak terjadi konflik ---------
1
      Contoh: Kompromi antara dua partai politik ----------------------------------
1
JUMLAH
12



III.  Penilaian Kinerja


Penilaian kinerja sering disebut penilaian keterampilan. Dalam teknik penilaian ini, siswa diminta mendemonstrasikan kompetensinya yang berkaitan secara nyata dengan praktik kehidupan sehari-hari sesuai kriteria yang ditetapkan. Penilaian kinerja menitikberatkan pada aspek:
1.   Kompetensi dalam mengkreasi produk (menggunakan alat dan melakukan kegiatan membuat produk)
2.   Kualitas produk (aspek teknis dan estetis dari produk)

Langkah penting dalam melakukan penilaian kinerja adalah:
a.   Membuat identifikasi semua langkah kegiatan untuk menghasilkan produk/ hasil
b.   Menuliskan  perilaku spesifik/kompetensi untuk menghasilkan produk dan disertai dengan kriteria kemampuan yang diukur (diobservasi oleh guru, didemonstrasikan oleh siswa)
      
Bentuk konkret dari penilaian kinerja ada dua, yakni penilaian produk dan penilaian  projek.



IV.  Penilaian Produk


A.  Pengertian Produk
Guru menilai hasil karya siswa yang berbentuk benda fisik. Karya siswa tersebut dapat terbuat dari kain, kertas, kayu, plastik, keramik, ataupun karya seni lukisan, gambar, atau patung. Penilaian produk ini banyak dilakukan pada mata pelajaran kerajinan tangan, menggambar-lukis, dan mata pelajaran produktif di sekolah kejuruan. Ruang lingkup penilaiannya mencakup keterampilan pada tahap perencanaan, produksi, dan tahap akhir.
B.  Contoh
Dalam pembelajaran Sosiologi di SMA sangat sulit dilakukan teknik penilaian produk. Alasannya sederhana, karena hasil belajar sosiologi tidak berbentuk benda fisik atau artefaks.


V.  Penilaian ProJek


A.  Pengertian Projek
Guru menilai tugas yang harus dikerjakan/diselesaikan dalam periode bulan atau semester. Dalam pembelajaran Sosiologi, projek tersebut dapat berupa tugas penelitian sederhana dengan menggunakan data primer atau sekunder yang disesuaikan dengan kompetensi dalam kurikulum.
    
B.  Contoh
Contoh penilaian Projek mata pelajaran Sosiologi bagi siswa kelas X semester 2.
Standar Kompetensi   :    Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian
Kompetensi  Dasar     :    Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan kepribadian
Indikator                     :    Mendefinisikan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian

Projek
      Buatlah rangkuman pendapat dari beberapa tokoh organisasi di lingkungan tempat tinggalmu mengenai bagaimana proses pembentukan generasi yang   menjadi idaman warga masyarakat. Lakukan wawancara, catatlah data dan pendapat responden; kemudian susunlah informasi/data yang Anda peroleh untuk dipresentasikan dalam acara diskusi kelas.
      Aspek dari pelaksanaan projek yang perlu dinilai adalah:
1.   Proses pengerjaan projek dengan kriteria yang ditetapkan, sejak dari perencanaan pengumpulan data, pengolahan data, dan interpretasi.
2.   Laporan hasil (produk) pelaksanaan projek dengan kriteria yang ditetapkan

Bentuk format penilaian Projek antara lain
Aspek Yang Dinilai
Skor
Pengerjaan Projek:
1. Membuat rancangan penelitian
2. Membuat instrumen penelitian

Laporan Hasil/Produk
1. Sistematika laporan/produk
2. Materi atau isi laporan


0 – 5
0 – 5


0 – 5
0 – 5
Skor Maksimum
20



Nilai =
 
 




VI.  Penilaian Sikap


Pengertian
Penilaian sikap merupakan salah satu penilaian berbasis kelas terhadap suatu konsep psikologi yang kompleks. Penilaian sikap dalam mata pelajaran sosiologi dapat dilakukan berkaitan dengan berbagai objek sikap antara lain: sikap terhadap mata pelajaran, guru mata pelajaran, proses pembelajaran, materi pembelajaran, dan sikap-sikap yang berhubungan dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan dalam diri peserta didik melalui materi tertentu.

Teknik Penilaian Diri
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan menggunakan observasi, pertanyaan langsung, dan penggunaan skala sikap.
Contoh Penilaian Sikap
Lembar Observasi
Penilaian sikap terhadap mata pelajaran Sosiologi
Aspek yang dinilai
Ya
Tidak
·       Mengikuti pembelajaran Sosiologi dengan penuh perhatian
·       Memahami apa yang disampaikan guru
·       Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
·       Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami
·       Memiliki buku pelajaran Sosiologi yang diperlukan
·       Membuat catatan
·       Meringkas bahasan dari buku pelajaran Sosiologi
·       Aktif dalam diskusi kelompok
·       Memberi tanggapan dengan baik dan benar
·       Mampu mempresentasikan hasil
·       Membuat laporan tepat waktu
·       dll ……………………..


Keterangan :


Semakin banyak peserta didik dinilai ya menunjukkan sikap positifnya terhadap mata pelajaran Sosiologi, sebaliknya semakin banyak peserta didik dinilai tidak menunjukkan sikap negatif peserta didik terhadap mata pelajaran Sosiologi (guru harus menyikapi kenyataan ini dengan menjadikan data ini sebagai masukan untuk perbaikan dalam proses pembelajaran).

Pertanyaan Langsung
Pertanyaan langsung dapat digunakan untuk menanyakan secara langsung sikap peserta didik terhadap sesuatu hal, misalnya tentang kebijakan sekolah tentang “pemberian tugas dalam bentuk projek”.
   
Penggunaan Skala Sikap
Ada beberapa model skala yang dikembangkan oleh pakar psikologi untuk mengukur sikap diantaranya Skala Diferensiasi Semantik dan Skala Likert. Bila guru hendak menggunakan instrumen dalam bentuk skala sikap, hendaknya petunjuk pengerjaan skala sikap harus selalu disertakan untuk memudahkan peserta didik mengerjakan, termasuk pernyataan bahwa tidak ada jawaban benar atau salah dan tidak memberi pengaruh terhadap nilai mata pelajaran.

Contoh Skala Diferensiasi Semantik


 








Penskoran untuk skala di atas dilakukan dalam bentuk rentang 1 – 5.  Arah paling kiri adalah paling tinggi yaitu 5 yang menunjukan sikap paling positif peserta didik terhadap objek sikap. Sebaliknya arah paling kanan menunjukkan sikap paling negatif. Skor maksimum contoh di atas adalah 4 x 5 = 20, skor paling rendah 4 x 1 = 4.
Pada contoh di atas, skor yang diperoleh adalah 14 (5 + 4 + 4 + 1), hal ini menunjukkan sikap positif peserta didik terhadap “pemberian tugas projek di sekolah”.    

Contoh Skala Likert
Dalam menyusun butir-butir pernyataan skala model ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan :
·   hindari kalimat yang mengandung banyak interpretasi
·   rumusan pernyataan singkat dan jelas
·   hanya mengandung satu pikiran yang lengkap
·   sedapat mungkin menggunakan kalimat yang sederhana
·   hindari penggunaan kata-kata : semua, selalu, tidak pernah dan sejenisnya
·   jumlah pernyataan positif dan negatif hendaknya relatif seimbang


Skala sikap terhadap mata pelajaran Sosiologi
No.
Pernyataan
Pilihan Sikap
1.


2.


3.


4.


5.



6.


7.


8.
Saya senang mengikuti pelajaran sosiologi

Pelajaran Sosiologi merupakan pelajaran yang membosankan

Saya merasa mempelajari Sosiologi banyak manfaatnya

Saya mengerjakan tugas-tugas sosiologi yang diberikan guru tepat waktu

Untuk memahami sosiologi lebih banyak, saya berusaha mencari buku sumber lainnya di perpustakaan

Pembelajaran Sosiologi membuat saya ngantuk

Dengan mempelajari Sosiologi kita dapat mengetahui akar budaya Indonesia

dan seterusnya …
STS      TS        N       S       SS


STS      TS        N       S       SS


STS      TS        N       S       SS


STS      TS        N       S       SS


STS      TS        N       S       SS



STS      TS        N       S       SS


STS      TS        N       S       SS


STS      TS        N       S       SS

Keterangan :
SS = Sangat Setuju       N = Netral                 STS = Sangat Tidak Setuju
S = Setuju                     TS = Tidak Setuju

Penskoran untuk skala ini dapat dilakukan sebagai berikut :
·   untuk pernyataan positif   SS = 5;  S = 4;   N = 3;  TS = 2; STS = 1
·   untuk pernyataan negatif  SS = 1;  S = 2;   N = 3;  TS = 4; STS = 5

Skor yang dicapai oleh peserta didik adalah jumlah dari seluruh angka untuk seluruh pernyataan yang direspon atau diberi lingkaran. Perbedaan jumlah angka yang dicapai para peserta didik dapat ditafsirkan sebagai perbedaan sikap positif, negatif atau netral terhadap sesuatu.



VII.  Penilaian Portofolio


Pengertian
Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi, yang diambil selama proses pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Penilaian ini digunakan guru maupun peserta didik untuk memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik dalam mata pelajaran Sosiologi.
Teknik Penilaian Portofolio
Dalam penilaian portofolio yang harus ditentukan terlebih dahulu adalah tujuan dilakukannya penilaian tersebut antara lain:
·   memantau proses atau mengevaluasi hasil akhir
·   sebagai masukan dalam proses mengajar guru
·   memantau perkembangan kemampuan peserta didik, atau guru hanya bermaksud mengkoleksi hasil kerja peserta didik.

Langkah-langkah Kegiatan
Setelah tujuan penggunaan portofolio sudah ditetapkan, maka langkah-langkah kegiatan kunci yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh guru dalam penilaian portofolio di sekolah antara lain :
·   Memastikan bahwa peserta didik memiliki berkas portofolio
·   Menentukan bentuk dokumen atau hasil kerja peserta didik yang perlu dikumpulkan (seperti kliping, laporan hasil observasi, tugas pekerjaan rumah, laporan dll)
·   Peserta didik mengumpulkan dan menyiapkan dokumen dan hasil kerjanya.
·   Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
·   Meminta peserta didik menilai hasil kerjanya sendiri secara berkelanjutan.
·   Menentukan waktu dan menyelenggarakan pertemuan portofolio.
·   Melibatkan orang tua peserta didik dalam proses penilaian portofolio.
Dalam mata pelajaran Sosiologi yang dapat dijadikan bahan penilaian portofolio di kelas/sekolah antara lain :
·   penghargaan tertulis atau lisan peserta didik
·   hasil kerja atau tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik (laporan, karya tulis dan sejenisnya)
·   catatan-catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok
·   contoh hasil pekerjaan
·   hasil ulangan harian, kuis, ulangan semester, ulangan umum
·   daftar kehadiran dalam periode tertentu
·   hasil presentasi tugas yang telah selesai dilaksanakan
·   catatan tentang peringatan yang diberikan guru ketika peserta didik melakukan kesalahan dan lain-lain

Contoh Format Penilaian Portofolio
Nama                :  Budi
Kelas                :  VII
Mata pelajaran   :  Sosiologi
Waktu
Pelaksanaan
Ulangan Harian
Kuis
Hasil Produk
Hasil Projek
20-3-2009
27-3-2009
3-4-2009
17-4-2009
8-5-2009
22-5-2009
55
60
70
65
60
40
55
70
65
70
Rata-rata
62,5
56,25
65
70