Senin, 16 Mei 2011

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI ABSOLUT DAN RELATIF

Rasio Jenis Kelamin Penduduk Tanah Bumbu Menurut Kecamatan Tahun 2010

Penjelasan:
Perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan atau rasio jenis kelamin (sex ratio) di Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebesar 109 persen. Dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu semuannya memilik rasio jenis kelamin diatas 100, dan rasio jenis kelamin  tertinggi di Kecamatan Mantewe yaitu 112  persen. Sedangkan Kecamatan Kusan Hilir memiliki rasio jenis kelamin terendah yaitu 101,60 persen
Rasio jenis kelamin penduduk Tanah Bumbu adalah sebesar 109, yang artinya jumlah penduduk laki-laki 9 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin terbesar terdapat di Kecamatan Mantewe yakni sebesar 112 dan terkecil terdapat di Kecamatan Kusan Hilir yakni sebesar 102. Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan per 100 penduduk perempuan.

PERSENTASE PENYEBAB KEMATIAN IBU
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2007

Sumber: Laporan Hasil Evaluasi Subdin Yankes Tahun 2007
Dari 28 kasus kematian ibu yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2007, kasus perdarahan terjadi di 8 wilayah puskesmas yaitu di puskesmas Bakauheni, Palas dan Kedondong masing-masing 2 kasus; di puskesmas Sidomulyo, Gedong Tataan, Bunut, Hanura dan Pidada masing-masing 1 kasus. Untuk kasus eklampsia terjadi di puskesmas Way Muli 2 kasus, dan di Puskesmas Hajimena 5 kasus. Sedangkan untuk kasus infeksi terjadi di Puskesmas Palas, Way Muli dan Bunut masing-masing 1 kasus. Satu kasus anemia di puskesmas Way Muli. Untuk Penyakit jantung 3 kasus yaitu di puskesmas Palas, Way Muli dan Karang Anyar. Untuk point lain-lain 1 kasus kematian saat kehamilan dan 2 kasus tidak diketahui (tabel 7a).
Status kesehatan masyarakat Lampung Selatan salah satunya dilihat dari kasus kematian ibu. Grafik dibawah ini memaparkan kasus kematian ibu yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan selama kurun waktu lima tahun.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2007 dapat dilihat pada lampiran table 3, dengan seks rasio antara penduduk laki – laki dan perempuan sebesar 107,95 yang berarti bahwa setiap 100 jiwa perempuan terdapat 107,95 laki-laki. Sedangkan distribusi penduduk laki- laki dan perempuan menurut golongan umur adalah sebagai berikut.
MODULASI DELTA




PulseCodeModulation(PCM)
Jika sinyal diambil pada interval regular kecepatannya lebih tinggi daripada kedua sinyal frekuensi, sample menahan banyak informasi pada sinyal original – (Proof –Stallingsappendix 4A) Batas data voice(suara) sampai 4000HzMembutuhkan 8000 sampletiapdetik
Sample-sampleanalog(PulseAmplitudeModulation,PAM)
Tiapsamplediberikannilaidigital
Sistem4bitmemberi16levelKualitas
-Kualitaserrorataunoise
- Aproksimasi berarti tdk mungkin utk mendpkan kembali sinyal original secara eksak
Kira-kira diartikan dimungkinkan untuk menutup kembali ketepatan original
8bitsamplememberi256levelPerbandingnkualitasdengantransmisianalog8000 samples tiap detik pada tiap 8 bit memberi 64kbp





GRAFIK 3
TREND KASUS KEMATIAN IBU DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
PADA TAHUN 2003 – 2007
Tabel 2
RASIO KASUS KEMATIAN IBU KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN 2003 – 2007

Sumber: Laporan Hasil Evaluasi Subdin Yankes Tahun 2007
Bila dibandingkan dengan Indikator Indonesia Sehat 2010 untuk AKI yaitu 150 / 100.000 kh, Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2007 untuk kasus kematian ibu masih di bawah target yaitu sebesar 102, 38 / 100.000 kh.
Jika dilihat dari golongan sebab sakit, kasus obstetri terbanyak pada tahun 2007 yang menyebabkan kematian adalah disebabkan oleh perdarahan.



GRAFIK 2
Data kependidikan Kabupaten Lampung Selatan tahun 2007 menunjukkan penduduk dengan kriteria tamat SD/MI dengan jenis kelamin perempuan adalah yang tertinggi (36,5%). Sedangkan pada urutan yang kedua adalah kriteria tidak tamat /belum tamat SD yaitu 28,9% pada jenis kelamin perempuan. Tamatan Universitas ataupun Diploma IV masih rendah sekali (0,6%)
Grafik diatas menyatakan jumlah penduduk tertinggi berada pada golongan umur muda 10 – 14 tahun (12,09%) dan terrendah pada golongan umur >75 tahun (0,98%).
Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Lampung Selatan tahun 2007 yang menamatkan pendidikannya pada jenjang sarjana umumnya disebabkan oleh alasan ekonomi dengan demikian secara umum penduduk Lampung Selatan sebagian besar tingkat pendidikannya masih di bawah rata-rat







GRAFIK 1
Grafik diatas menyatakan jumlah penduduk tertinggi berada pada golongan umur muda 10 – 14 tahun (12,09%) dan terrendah pada golongan umur >75 tahun (0,98%).








Es Arktik - Menyusut atau bertambah
Sekarang soal es Arktik di Kutub Utara. Menurut situs
National Snow and Ice Data Center (NSIDC), luas es di Arktik pada bulan Desember 2009 adalah 12,48 juta kilometer persegi. Memang luas es di bulan Desember 2009 ini lebih rendah dari rata-rata luas bulan Desember antara tahun 1970-2000. Namun percaya atau tidak, Es Arktik pada Desember 2009 ini ternyata lebih luas 210.000 kilometer persegi dibanding Desember 2006.

Artinya adalah, model komputer yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memprediksi pencairan es tidak akurat. Mengapa luas es di Arktik bisa pulih dibanding tahun 2006, padahal manusia belum melakukan sesuatu yang radikal untuk mengurangi jumlah karbon ?













Global Warming - Sedikit review
Sekarang, kalian mungkin bertanya, Jadi, apakah pemanasan global itu ada ? Jawabannya adalah ada ! Tapi, suhu iklim yang berubah-ubah sama sekali tidak ada hubungannya dengan tingkat karbon yang dihasilkan baik oleh manusia ataupun hewan. Kadang bumi memanas, kadang mendingin. Semuanya adalah proses alamiah.
Tahun 1998 adalah tahun terpanas (walaupun kadang dikoreksi), lalu iklim menurun lagi. Pokoknya, alam punya keinginannya sendiri.

Adanya korelasi antara peningkatan level karbon dengan peningkatan suhu bumi hanya terjadi pada tahun 1976-1998. Selain tahun itu, sama sekali tidak berkorelasi. Jadi mengkaitkan antara level karbon dengan naiknya suhu adalah argumen yang tidak berdasar.



Dalam KTT Kopenhagen, Desember 2009 kemarin. Negara-negara berusaha untuk mencegah suhu bumi naik 2 derajat celcius. Menurut mereka, peningkatan sebesar 2 derajat celcius akan membawa dampak yang berbahaya bagi umat manusia.

Tapi, mereka lupa bahwa pada abad ke-9 hingga abad ke-13, suhu bumi lebih panas 4 derajat celcius dibanding saat ini. Periode pemanasan ini disebut
Medieval Warm Period. Saat itu belum ada produksi karbon besar-besaran seperti sekarang. Fakta adanya pemanasan bumi pada abad pertengahan ini adalah termasuk salah satu data yang disembunyikan oleh para ilmuwan di East Anglia University (Yang ketahuan karena emailnya dihack).








Kedua diagram diatas gue asal comot ajah dari artikel2 pak dani rusirawan tadi.
Dari diagram diatas, terlihat bahwa maintenance lagi2 menduduki peringkat teratas… gampangannya misal kita butuh USD1juta untuk seluruh pengeluaran mendirikan suatu plant… USD390,000-nya untuk maintenance, dan USD128,000 hanya untuk maintenance rotating equipment. Sedangkan untuk purchase seluruh plant saja hanya USD40,000! Agak gak kebayang kan??? Sama!!!
Hal inilah yang membuat pompa sangat dipelajari sedetail mungkin sehingga sejak pemilihan sampai akhir hayatnya, investasi pada pompa merupakan investasi yang tepat dan akurat. Sehingga semacam cavitation yg bisa merusak pompa jadi sangat penting untuk dihindari.
Back to the topic… untuk menghindari cavitasi… sebenarnya adalah naikkan NPSHA dan/atau turunkan NPSHR.
Menaikkan NPSHA bisa dengan:




Perbandingan Jumlah Guru-Murid di Kota Bitung Tahun 2005

Didukung dengan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut, tahun 2004 jumlah TK 58 buah, SD sebanyak 95 buah, SLTP sebanyak 26 buah dan SLTA sebanyak 20 buah. Selengkapnya rasio muridsekolah dalam gambar berikut. Bertitik tolak dari upaya perluasan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu, tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan. Tahun 2005 jumlah TK 61 buah, sd sebanyak 96 buah, SLTP sebanyak 29 buah dan SLTA sebanyak 22 buah. Selengkapnya rasio murid-sekolah dalam gambar berikut :


Sumber : Bitung Dalam Angka

Berdasarkan data pada gambar diatas, dapat kita lihat rasio murid-murid sekolah tiap jenjang pendidikan. Grafik diatas menggambarkan secara umum rasio murid-sekolah untuk Kota Bitung. Dapat terlihat jelas bahwa rasio murid-sekolah naik untuk setiap jenjang pendidikan yang makin tinggi, sehingga rasio terendah adalah pada tingkat taman kanak-kanak, dan tertinggi adalah SLTA. Biasanya memang demikian, makin tinggi pendidikan, rasio makin besar. Hal ini lumrah karena fasilitas sekolah semakin tinggi tingkat sekolah makin sedikit jumlahnya.

Partisipasi sekolah merupakan masalah yang paling signifikan yang patut dikedepankan dalam analisis pendidikan. Dengan melihat angka partisipasi sekolah di Kota Bitung, secara langsung kita akan dapat melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan pendidikan di kota serba dimensi ini. Angka partisipasi Kasar (APK) merupakan angka yang mengukur proporsi anak sekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur yang sesuai jenjang pendidikan tersebut.

TUGAS 2 STATISTIK

82
60
92
38
56
87
67
66
63
71
48
73
97
86
51
76
90
80
83
72
98
89
95
84
32
91
61
81
43
88
85
65
70
49
79
74
81
68
93
99
Data :





n = 40
r= 99-32 = 67
k = 1 + 3,3 log 40 = 6,28 ~6
I =  67  = 12
       6

ABSOLUT

Nilai

f

Tanda Kelas
                                                                  
32 – 43

3

37,5

44 – 55

3

49,5

56 – 67

7

61,5

68 – 79

8

73,5

80 – 91

13

85,5

92 - 103

6

97,5

Jumlah

40

405




RELATIF

Nilai

f

Tanda Kelas
                                                                  
32 – 43

3

7,50

44 – 55

3

7,50

56 – 67

7

17,50

68 – 79

8

20,00

80 – 91

13

32,50

92 - 103

6

15,00

Jumlah

40



        DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF


Nilai

f.kum

f.kum (%)
                                                                  
< 32

0

0,00

< 44

3

7,50

< 56

6

15,00

< 68

13

32,50

< 80

21

52,5

< 92

34

85,00

< 104

40

100


Nilai

f.kum

f.kum (%)
                                                                  
≥ 32

40

100,00

≥ 44

37

92,50

≥ 56

34

85,00

≥ 68

27

67,50

≥ 80

19

47,50

≥ 92

6

15,00

≥ 104

0

0,00


HISTOGRAM & POLIGON













OZAIV















Chi Kuadrat
f
Batas
Kelas
(x)
f.x
f.
z
F(z)
Luas kelas interval
fe
fo

3

31,5

94,5

992,2

2976,6

-0,51

0,3050

0,0582

2,32

3

0,19

3

43,4

130,2

1883,6

5650,8

-0,35

0,3632

0,0654

2,61

3

0,05

7

55,5

388,5

3080,3

21562,1

-0,18

0,4286

0,0674

2,69

7

6,90

8

67,5

540

4556,3

36450,4

-0,01

0,4960

0,0556

2,22

8

15,04

13

79,5

1033,5

6320,3

82163,9

0,15

0,4404

0,1851

7,40

13

4,23

6

91,5

549

8372,3

50233,8

0,32

0,6255

0,0624

2,49

6

4,94


103,5




0,49

0,6879





103,5
2735,7
25205
389037,6





31,35

Rerata (x) =    =  = 68,3

Varians  =   =   = 9725,94 – 4677 = 5048,94

Simpangan Baku  s =   =  71

X =   + +  +  +
    = 0,19 + O,O5 + 6,90 + 15,04 + 4,23 + 4,94
    = 31,35



Uji Lillefors
X
F
f.x
f.
z
F(z)
F(kum)
S(z)
IF(z)-s(z)I
32
1
32
1024
1024
-3,50
0,0002
1
0,083
0,0828
38
1
38
1444
1444
-3,00
0,0013
2
0,166
0,1647
43
1
43
1849
1849
-2,58
0,0049
3
0,25
0,2451
48
1
48
2304
2304
-2,16
0,0154
4
0,33
0,3146
49
1
49
2401
2401
-2,08
0,0010
5
0,41
0,409
51
1
51
2601
2601
-1,91
0,0281
6
0,5
0,4719
56
1
56
3136
3136
-1,50
0,0668
7
0,58
0,5132
60
1
60
3600
3600
-1,16
0,1230
8
0,66
0,537
61
1
61
3721
3721
-1,08
0,1401
9
0,75
0,6099
63
1
63
3969
3969
-0,91
0,1814
10
0,83
0,6486
65
1
65
4225
4225
-0,75
0,2266
11
0,916
0,6894
66
1
66
4356
4356
-0,66
0,2546
12
1,00
0,7454
67
1
67
4489
4489
-0,58
0,2810
13
1,083
0,802
68
1
68
4624
4624
-0,50
0,3085
14
1,166
0,8575
70
1
70
4900
4900
-0,33
0,3707
15
1,25
0,8793
71
1
71
5041
5041
-0,25
0,4013
16
1,33
0,9287
72
1
72
5184
5184
-0,16
0,4364
17
1,416
0,9796
73
1
73
5329
5329
-0,08
0,4681
18
1,5
1,0319
74
1
74
5476
5476
0,00
0,5000
19
1,58
1,08
76
1
76
5776
5776
0,16
0,5636
20
1,66
1,0964
79
1
79
6241
6241
0,41
0,6591
21
1,75
1,0909
80
1
80
6400
6400
0,50
0,6915
22
1,83
1,1385
81
2
162
6561
13122
0,58
0,7190
24
2,00
1,281
82
1
82
6724
6724
0,66
0,7454
25
2,083
1,3376
83
1
83
6889
6889
0,75
0,7734
26
2,166
1,3926
84
1
84
7056
7056
0,83
0,7967
27
2,25
1,4533
85
1
85
7225
7225
0,91
0,8186
28
2,33
1,5114
86
1
86
7396
7396
1,00
0,8413
29
2,416
1,5747
87
1
87
7569
7569
1,08
0,8599
30
2,50
1,6401
88
1
88
7744
7744
1,16
0,8770
31
2,583
1,706
89
1
89
7921
7921
1,25
0,8944
32
2,66
1,7656
90
1
90
8100
8100
1,33
0,9082
33
2,75
1,8418
91
1
91
8281
8281
1,41
0,9207
34
2,83
1,9093
92
1
92
8464
8464
1,50
0,9332
35
2,916
1,9828
93
1
93
8649
8649
1,58
0,9429
36
3,00
2,0571
95
1
95
9025
9025
1,75
0,9599
37
3,083
2,1231
97
1
97
9409
9409
1,91
0,9719
38
3,166
2,1941
98
1
98
9604
9604
2,00
0,9772
39
3,25
2,2728
99
1
99
9801
9801
2,08
0,9812
40
3,33
2,3488

40
2963
224508
231069





Tidak ada komentar:

Posting Komentar